Selasa, 19 Juni 2012


Grand Final L-Men of the Year 2012 "The Journey", yang berlangsung hari Minggu, 10 Juni 2012, merupakan edisi ke-9 dari ajang yang telah diadakan sejak tahun 2004 ini. Setelah melalui rangkaian kompetisi selama hampir setengah tahun, Grand Final ini adalah akhir perjalanan panjang untuk menemukan penerus Rayhan Febrian sekaligus awal perjalanan sang juara baru selama setahun ke depan. Tahun ini IP team kembali mendapat kesempatan untuk meliput jalannya Grand Final tersebut dan inilah hasil liputan dan ulasan IP dari acara tersebut.


Penonton setia ajang ini pasti akan menyadari bahwa secara umum Grand Final L-Men of the Year memiliki struktur acara yang tidak banyak berubah sejak tahun 2008. Acara diawali oleh suatu atraksi musik dan tarian sebagai pembuka, dikuti parade para Grand Finalists dan penayangan video profil mereka, lalu eliminasi menuju Top 5 dan sesi tanya jawab, diselingi penampilan pengisi acara, dilanjutkan pengumuman pemenang Special Awards, lalu eliminasi untuk menentukan Top 3 dan pertanyaan final, kemudian kembali penampilan pengisi acara, dan ditutup oleh puncak acara berupa pengumuman juara L-Men of the Year dan kedua Runner Up-nya.


Di satu sisi, struktur acara tersebut memang sangat efektif untuk menjaga agar acara berlangsung singkat (umumnya Grand Final L-Men of the Year hanya berdurasi 90 menit, sangat singkat bila dibandingkan dengan acara pemilihan lain yang bisa mencapai 4 jam) namun tetap tidak mengurangi elemen kompetisi yang merupakan inti utama tayangan ini. Namun di sisi lain, tidak adanya perubahan yang berarti selama 5 tahun dalam struktur acara berpotensi membuat acara ini bisa saja nantinya menjadi membosankan. Karena itu IP, sendiri menyarankan perlunya inovasi yang menarik bagi Grand Final L-Men of the Year di edisi berikutnya. Salah satunya misalnya dengan menampilkan komentar-komentar terpilih dari para penonton via Twitter atau Facebook sebagai running text selama acara berlangsung. Dengan demikian, antusiasme masyarakat melalui social media (yang membuat acara ini bahkan sempat menjadi trending topic worldwide) dapat diintegrasikan sebagai bagian dari tayangan Grand Final. Tentunya hal ini dapat dijadikan strategi untuk membuat penonton semakin tertarik dengan acara ini karena merasa bahwa mereka merupakan bagian integral dari acara ini, at least through social media.
 

Tampil sebagai pembawa acara tahun ini adalah Ben Kasyafani dan Fenita Arie. Meski pasangan ini mungkin bukanlah pembawa acara malam puncak pageant terbaik yang pernah IP lihat, tapi keduanya terbilang cukup berhasil membawakan acara ini. Di tengah tuntutan tempo acara yang cukup cepat, keduanya mampu fokus terhadap inti acara, namun masih tetap sesekali menyampaikan sejumlah gimmick untuk mencairkan ketegangan suasana secara pas dan tidak berlebihan.


Untuk pengisi acara, Grand Final L-Men of the Year 2012 menampilkan Nidji, Rossa, dan The Journey Band. IP sendiri tidak akan berkomentar terlalu banyak tentang Nidji dan Rossa. Everybody already knew them and their quality. Bagi IP sendiri, penampilan Nidji di sesi opening dan Rossa di sesi parade Top 5 termasuk penampilan yang menghibur. Highlight dari penampilan musik ini adalah saat Top 5 Grand Finalists mendapat kesempatan melakukan koreografi romantis dengan Rossa di sela-sela penampilannya, yang dimanfaatkan salah satu Grand Finalist untuk mencium tangan Rossa. We’ll definitely talk about that later.






Spotlight di ulasan ini akan IP fokuskan pada The Journey Band, sebuah band yang beranggotakan 4 alumni L-Men of the Year. Mungkin ada beberapa orang yang menganggap pembentukan band ini sekedar proyek aji mumpung saja. Tapi setelah beberapa kali melihat penampilan band ini, termasuk di Grand Final L-Men of the Year 2012, IP merasa cukup yakin dengan potensi yang dimiliki band ini. Untuk ukuran band pendatang baru, mereka berhasil tampil lepas membawakan lagu “Move Like Dagger” dengan kualitas vokal maupun musik yang cukup baik.Tentunya masih ada banyak ruang untuk semakin memperbaiki diri bagi band ini, tapi dengan bertambahnya jam terbang dan tentunya bila ditangani dengan serius, The Journey Band bisa saja nantinya menjadi salah satu band yang eksis di dunia musik Indonesia. Ini akan menjadi tugas yang tidak ringan bagi 4 personelnya untuk bisa membuktikan bahwa mereka bukan sekedar modal tampang saja tetapi juga memiliki kualitas yang membuat mereka layak untuk survive dalam perjalanan bermusik mereka berikutnya.


Di bagian berikutnya IP akan mengulas lebih banyak tentang para Grand Finalists, khususnya mereka yang mendapat air time ekstra di Grand Final. Stay tuned!


Liputan Oleh :
Andri, Toma Gultom, Joolz, Mario Igantius Pelenkahu & Reza Susanto

Terimakasih kepada :
Pak Mardi, Mas Widi, Mas Mierza, Mas Ariel, dan panitia-panitia lain dari pihak L-Men
serta Semua Pihak yang membantu kelancaran liputan ini

Visit Website L-Men
www.l-men.com

Jangan Lupa LIKE Fan Page Indonesian Pageants
untuk berita-berita terkini
http://www.facebook.com/indonesianpageants

Follow juga Twitter IP
@indopageants


0 Komentar di Blogger

0 comments:

 
Toggle Footer