Dag dug dag dug ... waaa ... bakalan telat nih, pikir gw. . Begitu nyampe di depan shelter Bundaran HI langsung gw lari tertatih-tatih, berharap gw ga melewatkan welcoming moment di pintu Hotel Grand Hyatt Jakarta. TENG! Pas gw mendaratkan kaki, pas bener tuh Alexandria Mills dateng di damping oleh Asyifa Latief lengkap dengan Steven Douglas pukul 14.00 tepat on time. Gak mau kalah dengan wartawan professional dengan kamera professional juga, gw langsung nyempil diantara kerumunan para kuli tinta itu. Biarpun gw dalam kategori amatir dan hanya berbekal pocket camera + handphone, gw gak mau kalah. Take the nice shots that never be the same!
Dengan membawa bouquet bunga (tanpa selempang dan tanpa mahkota) dan dengan menggunakan blazer pakaian kerja wanita, Alexi disambut oleh GM Hyatt Hotel, kebayang deh capenya jadi Miss World. Badan cape, masih jetlag, kudu pasang senyum plus dadah dadah kesemua orang. Sedangkan Asyifa, tetep dengan style seorang “Miss” cocktail dress, selempang dan tiara di kepala.
“I can recognize easily that she is Miss Indonesia, in the middle of lotta people with the sash and the Big Crown at airport” Kata Alexi sebari masuk menuju ke lantai 5 untuk di touch up dan berganti gaun.
Menunggu the reigning Queen bersiap-siap, gw menuju hall. Ngambil makanan snack, fruit salad, dan beef & tuna croissants - Thanks God, those all my fave!- dan berbincang-bincang dengan beberapa wartawan. Saking asyik ngobrol dan makan, hm ... sampe lupa registrasi. Ada kejadian lucu, pas registrasi, Mbak-Mbaknya bingung, “ Mas dari mana? Majalah / Koran / Media?” ya dengan nyantai gw jawab “ Portal IP” , “Hah? IP? Internet Protocol gitu” sambil bolak-balik kertas list daftar pers yg diundang. “BINGO!” Untung datanglah seorang mbak-mbak bak malaikat. "Eh Cin, dia mah dari IP, Indonesian Pageants yang exist di twitter itu. Nih, list nya, makanya gaul atuh di Twitter, jangan pesbuk ajah!” Wah lega deh. dan akhirnya ngobrol ngalor ngidul lagi dengan dia, seputar Miss Indonesia, “ Mas, bukannya Mas Nur yah? Mas E’Nur kemana atuh?” Logat Sunda nan kental “ Ga bisa dateng Mbak, mungkin pas malam final”.
Jam 14.30 Alexi belum juga muncul, jam 14.45 gw mulai tidur-tiduran di kursi, jam 15.00 untuk kelima kalinya gw muter-muter hall, dan akhirnya jam15.23 Press Con dimulai. Alexi masuk mengenakan gaun warna hijau dengan mahkota dan selempang, sedangkan Asyifa di sebelahnya menggunakan gaun biru. Dibelakangnya ada Ibu Liliana Tanoesoedibjo, Ibu Martha Tilaar, Main Project Director Miss Indonesia Ibu Kanti Mirdianti, plus the last but not least, the only man on the stage Steve Douglas, perwakilan dari Miss World Organization, sekaligus chaperone Alexi.
“Hey guy, please please, she need to walk. Hey, don’t take her pic from that side, Be careful to the gown.”
Acarapun dibuka dengan sambutan dari Ibu Liliana. Beliau mengemukakan akan mengadakan Miss World di Indonesia, kapan pastinya tidak dikatakan secara tersurat, namun dari penjelasan beliau, pihak Miss World dan dirinya telah beberapa kali mensurvei beberapa tempat dan pantai di Bali yang kira-kira sesuai untuk perhelatan Ratu Dunia tersebut. Untuk meluruskan niatnya itu, ibu Liliana dan segenap pihak Miss Indonesia ingin membuat Miss World dan Steven Douglas senyaman mungkin ketika berada di Indonesia. Mereka ingin melalui Miss World, citra Indonesia dapat ditingkatkan sebagai Negara yang Hi-Culture dan Tourism Icon, bukan sebagai The Terrorism Icon.
Penasaran dengan kelanjutan cerita Dyra .. tunggu ya di bagian kedua dari Liputan ini!
Terima kasih kepada Mbak Tari, Bunga, Dara dari Marcomm Dept RCTI atas kesempatan liputan yang diberikan kepada Indonesian Pageants.