Viva La Vietnam
Miss Indonesia 2009 Kerenina Sunny Halim khusus diajak oleh Miss World Foundation untuk bersama-sama Ksenia Sukhinova, Miss World 2008, yang telah lebih dulu berada di Vietnam, untuk mengumpulkan dana pendidikan bagi anak-anak kurang mampu.
Acara charity tour yang diberi tema 'Dau Chan Tu Thien' (Footprints of Charity) ini digagas oleh Mr Hoang Kieu, CEO of the-US Based Rare Antibody Antigen Supply.
Selain menghadiri acara amal ini, Nina juga bersama-sama dengan Ksenia Sukhinova, Maria Julia Mantilla (Miss World 2004), Tatana Kuchrova (Miss World 2006), Mai Phuong Tuy (Miss Vietnam 2006) akan menjadi tamu kehormatan dalam Festival Nha Trang, suatu festival laut tahunan yang diselenggarakan di Provinsi Khanh Hoa Vietnam dan tahun ini diselenggarakan dari tanggal 6 hingga 14 Juni 2009.
Mereka semuanya akan hadir pada malam kesenian yang diselenggarakan pada Selasa, 9 Juni 2009. Malam kesenian ini juga akan dihadiri oleh musisi dari berbagai negara, seperti Perancis, Rusia, Italia, Inggris, Amerika, Australia dan tentunya oleh musisi lokal Vietnam.
Kemampuan berbahasa Inggris Nina yang luar biasa membuat dia dipercaya memberikan kata sambutan pada malam dana A Concert to Raise Money for Scholarship Fund 'Vu a Dinh' yang disiarkan langsung dari Khanh Hoa TV Vietnam pada hari Minggu, 7 Juni 2009.
Penampilan yang memukau di atas panggung konser dana malam itu mendapatkan apresiasi dari Former Vice President of Vietnam, Troung My Hoa, yang memintanya untuk duduk di sampingnya pada jamuan makan malam.
Karena bersekolah secara homeschooling, Nina memang sedikit agak canggung berbahasa Indonesia. "Bukannya saya tidak bisa berbahasa Indonesia, tapi karena memang lingkungan saya lebih sering berbahasa Inggris jadi saya jarang menggunakan bahasa Indonesia," ujar Nina.
Sekembalinya dari Vietnam nanti, berbagai kegiatan sosial di tanah air telah memenuhi agenda Nina. Program Miss Indonesia tahun ini lebih banyak memfokuskan pada penyediaan pendidikan gratis, misi kesehatan (bekerja sama dengan Jalinan Kasih RCTI) dan juga kepedulian terhadap lokasi bencana alam.
Bekerja di bidang sosial tentu sudah bukan hal baru bagi Nina. Di usia 19 tahun Nina telah berani mengambil keputusan terjun langsung ke lokasi bencana tsunami yang terjadi pada Desember 2004.
Di sana Nina menjadi pengajar bagi para anak-anak korban tsunami, sekaligus mengatasi trauma mereka akibat bencana besar itu. Dunia pendidikan memang erat dengan keseharian Nina. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan Nina memilih guru sebagai profesinya.
Sumber : Okezone