Kamis, 07 Oktober 2010

Yuk kita lanjutkan liputan IP team di ajang Malam Bakat. Mari kita intip penampilan Kelompok 3 dan 4 sekarang!

Kelompok 3
Mengusung tema berbeda-beda tetapi tetap satu sehingga Kelompok 3 menamakan dirinya dengan nama Freedom in Unity. Dalam kelompok ini tergabung finalis dari NTB, Kalsel, Maluku, DKI 5, DKI 1, Sumbar, Sumsel, Sultra, dan Jawa Tengah.


Ingin berbeda dengan teman-temannya, Puteri NTB menunjukkan bakat menjadi MC dengan menjadi host sepanjang penampilan kelompok 3.


Kembali tarian daerah ditampilkan puteri Kalsel.




Untuk aksi berikutnya ternyata ada kolaborasi antara tiga Puteri yaitu Maluku, DKI 5, dan DKI 1. Puteri Maluku, Mythia bermain Keyboard mengalunkan lagu indah yang mengiringi DKI 5 menarikan tarian balet, sementara di sisi lain puteri DKI 1 membacakan puisi dengan serius. Performance yang apik dari ketiganya membuahkan tepukan tangan yang meriah dari audience.


Sumbar mencoba menyanyikan lagu daerahnya yang berjudul “Pulanglah Uda”. Ekspresi wajah yang sedih membuat suasana menjadi gloomy sesuai dengan lagu yang ditampilkan. Btw, busana daerah Sumbar bagus sekali.


Ega menampilkan monolog sambil sedikit menari dan menyanyi. Suasana yang ditimbulkan masih senada dengan putri Sumbar, sedih dan gloomy.


Puteri Sultra menarikan tarian rumense yang biasanya dilakukan untuk mengusir wabah penyakit. Dengan gerakan menebang pohon pisang pada akhir tarian yang merupakan simbol penyakit sudah berhasil dimusnahkan.


Lala mencoba menampilkan tarian khas Timur Tengah , belly dance. Dengan kostumnya yang sangat meriah, penampilan puteri Jateng ini menutup penampilan Kelompok 3.



Kelompok 4
Walaupun malam mulai larut namun semangat finalis DKI 2, NTT, DKI 6, Kaltim, Malut, Riau, DIY, Babel, DKI 2, dan Sulut yang tergabung dalam kelompok Putri Pelangi ternyata tidak surut malah semakin berkobar. Dengan dipandu Okky, DKI 2 dan Freska, NTT sebagai host, penampilan kelompok 4 pun dimulai.


Inda menarikan tarian selamat datang Jakarta, lengkap dengan kacamata hitam, kipas dan lagu ondel-ondelnya. Penampilan yang unik dan lucu.


Puteri Kaltim membawakan tarian daerah.


Syahadia juga menarikan tarian daerah yang konon katanya untuk mendamaikan peperangan.


Puteri Riau membawakan tarian Melayu.



Penampil berikutnya adalah kolaborasi antara Reisa dari DIY dan Juwita dari Babel. Reisa mengalunkan lagu merdu dari keyboard untuk mengiringi Juwita yang mendongeng asal usul sejarah pulau Belitong atau Belitung. Penampilan yang sangat manis dari keduanya ini mendapatkan tepuk tangan meriah dari audience.


Selain menjadi host yang memandu penampilan kelopmok 4 ternyata Okky juga mempersiapkan sebuah tarian daerah asal Jakarta.


Astrid mungkin merupakan penampil paling unik pada malam itu dengan kostum ala burungnya, dia menari dengan lincah kesana-kemari bak burung yang sedang terbang. Gerakan tangan pun sengaja dibuat seolaholah menirukan kepakan sayap burung.


Penampilan kelompok 4 ditutup oleh Freska yang bernyanyi sambil memainkan alat musik Sasando. Penampilan ini mengingatkan IP team pada salah satu penampil acara pencarian bakat di televisi swasta.



Setelah kurang lebih dua setengah jam IP team dan pengunjung Mistere dihibur dengan penampilan bakat dan seni budaya dari ke 38 finalis Puteri Indonesia 2010, akhirnya tiba saatnya dewan Juri mengumumkan tiga orang finalis yang masuk dalam nominasi Putri Indonesia Berbakat, Salah satu gelar puteri atribut dalam PPI 2010. Jreng…jreng… jreng… dan mereka adalah ... Aelyn Halim, puteri Kalimantan Tengah, Kalia Lala, Puteri Jawa Barat, dan Freska Gousario, Puteri NTT. Kalau IP team jadi juri nya, maka mungkin akan menambahkan Juliana aceh melengkapi puteri paling berbakat pada tahun ini. Tapi ketiga puteri yang terpilih memang well-deserved. Selamat buat ketiganya!!!








Teks : Joolz
Terima kasih kepada Yayasan Puteri Indonesia atas kesempatan liputan resmi yang dilakukan Indonesian Pageants.
0 Komentar di Blogger

0 comments:

 
Toggle Footer